Forum Dekan FISIP: Independensi Penyelenggara Pemilu Menjadi Masalah

Spread the love

TOPIKSATU, Bandung–Bersamaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-3, Forum Komunikasi Dekan FISIP/Ketua STISIP PTS se Indonesia (FK-DKISIP) untuk ke-12 kali menggelar seminar nasional bertema; “Pemilu 2024”  bertempat di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Komputer (UNIKOM) Bandung, Selasa 4 Juli 2023, pekan lalu. Pertemuan rutin ilmiah yang berlangsung secara hibrid itu, dihadiri anggota dan pengurus dari berbagai daerah.

Forum ilmiah yang berlngsung secara hibrid itu menampilkan 12 anggota FK-DKISIP sebagai pembicara dari Jakarta, Bandung,  Pekanbaru, Makassar, Kupang, Tasikmalaya, Sintang, Luwuk, Serang dan Ambon. Menurut Ketua Umum FK-DKISIP, Prof. Dr. Samugyo Ibnu Redjo, diskusi akademis ini sekaligus menandai HUT ke 3 berdirinya organisasi yang menghimpun para dekan/ketua dari Papua sd Aceh yang anggotanya 212 orang.

“Hal ini merupakan bentuk nyata kehirauan para akademisi ini untuk berlangsungnya pemilu 2024 yang lebih berkualitas.” Rektor UNIKOM dalam sambutannya menyambut gembira adanya forum ilmiah ini sekaligus memberikan pencerahan kepada mahasiswa sebagai yang hadir sebagai peserta.

Rektor UMJ, Dr. Makmun Murod Al Barbasy yang sebelumnya Dekan FISIP dalam uraiannya sebagai pemantik diskusi menyebutkan bahwa salah satu permasalahan serius dalam pemilu adalah independensi penyelenggara yang diragukan, yang proses rekrutmennya sangat penuh dengan kepentingan pragmatis parpol yang ada di parlemen.

Narasumber lainnya, Ketua STIA YPPT Priatim, Dr. Agus Fatah Hidayat mengemukakan beberapa titik rawan berkenaan dengan jadwal pemilu yang dikaitkan dengan proses rekrutmen anggota KPU dan Bawaslu tingkat kota/kabupaten yang saat ini msih berlangsung. Peserta seminar Dr. Awan Gumelar, pengamat pemerintahan dari Bandung menyebutkan bahwa tema seminar sangat relevan dengan kondisi yang dihadapi saat ini, terutama terkait dengan tuntutan integritas penyelenggara pemilu.

Pakar kebijakan.publik, Dr. Delly Maulana, yang juga Dekan FISIP Unsera sebagai penanggap menggarisbawahi  perlunya penyadaran masyarakat tentang pentingnya pemilu tanpa merusak persatuan bangsa, serta bahayanya politik uang bagi masa depan demokrasi. Narasumber lainnya, Dekan FISIP Universitas Kapuas, Dr. Martinus Syamsudin menyoroti makna penting pemilu sebagai sarana demokrasi, serta peran masyarakat di daerah perbatasan Kalimantan dengan negara tetangga.

Sementara itu, Dr. Heri Herdiawanto sebagai pembicara lebih menyoroti perlunya pendekatan social cultural dalam penanganan pelanggaran pemilu. Dalam masyarakat majemuk seperti Indonesia, penanganan pelanggaran dalam konteks penegakan hukum mesti dipertimbangkn. Wakil Sekjen FK-DKISIP, Dr. Taufiqurokhman berharap bahwa seminar ini sebagai aktivitas keilmuan para anggota merupakan hal yang sangat visioner bagi tumbuhkembangya demokrasi Indonesia.(@)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Tidak boleh mencuri yah