Dugaan Skandal Kades Dan Anak Dibawah Umur, LHI Minta Bupati Luwu Timur Tegas

Spread the love



Luwu Timur, Topiksatu.com – persoalan dugaan kasus skandal anak dibawah umur yang menyeret salah satu oknum pejabat Kepala Desa di Kabupaten Luwu Timur, Provinsi Sulawesi Selatan masih terus berjalan.

KALAKHAR LHI, Iskar meminta Bupati Luwu Timur agar bersikap tegas dalam penyelesaian persoalan ini.

“Kami meminta Bupati Luwu Timur, Budiman, sebagai pembina Desa agar mengambil sikap tegas dalam polemik kades yang sedang ramai saat ini,” ucap Ketua Pelaksana Harian Lembaga Kajian dan Advokasi HAM Indonesia (LHI), Rabu (28-06-2023).

Dari informasi yang dihimpun, Bupati Luwu Timur, Budiman juga turut serta ikut dalam kegiatan kunjungan kerja para kepala desa ke Malang, Jawa Timur.

Lanjut Iskar, selain Bupati, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DMPD) Halsen, serta APDESI selaku penyelenggara harus bertanggungjawab atas kegiatan yang diduga ada pelanggaaran etik yang di lakukan salah satu peserta kunker (kades-red).

“Jika Bupati dan Kadis PMD selaku pendamping serta ketua APDESI Luwu Timur selaku penyelenggara kegiatan diam dalam kasus ini, berarti mereka membenarkan terhadap Kades yang membawa perempuan yang bukan pasangannya ke acara kunker tersebut,” terangnya.

“Hal ini dapat pula di katakan pembiaraan, membiarkan suatu persoalan yang mencoreng nama baik Pemda,” jelasnya.

Untuk diketahui, salah satu oknum pejabat kepala desa di Luwu Timur menjadi perbincangan, oknum tersebut diduga membawa seorang perempuan ke acara kunjungan kerja di Malang, Jawa Timur.

Perempuan yang berstatus pelajar ini masih dibawah umur, sebut saja namanya Bunga.

Dalam perjalanannya, kasus ini terungkap. Pasalnya, perempuan tersebut bukan pejabat pemerintah, bukan pasangan atau istri yang sah dan juga bukan anak kandung dari salah satu kades yang dimaksud. Jadi tidak ada alasan mendasar untuk diikutkan dalam kegiatan kunjungan kerja itu. 
(FSL)

Luwu Timur, Topiksatu.com – persoalan dugaan kasus skandal anak dibawah umur yang menyeret salah satu oknum pejabat Kepala Desa di Kabupaten Luwu Timur, Provinsi Sulawesi Selatan masih terus berjalan.

KALAKHAR LHI, Iskar meminta Bupati Luwu Timur agar bersikap tegas dalam penyelesaian persoalan ini.

“Kami meminta Bupati Luwu Timur, Budiman, sebagai pembina Desa agar mengambil sikap tegas dalam polemik kades yang sedang ramai saat ini,” ucap Ketua Pelaksana Harian Lembaga Kajian dan Advokasi HAM Indonesia (LHI), Rabu (28-06-2023).

Dari informasi yang dihimpun, Bupati Luwu Timur, Budiman juga turut serta ikut dalam kegiatan kunjungan kerja para kepala desa ke Malang, Jawa Timur.

Lanjut Iskar, selain Bupati, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DMPD) Halsen, serta APDESI selaku penyelenggara harus bertanggungjawab atas kegiatan yang diduga ada pelanggaaran etik yang di lakukan salah satu peserta kunker (kades-red).

“Jika Bupati dan Kadis PMD selaku pendamping serta ketua APDESI Luwu Timur selaku penyelenggara kegiatan diam dalam kasus ini, berarti mereka membenarkan terhadap Kades yang membawa perempuan yang bukan pasangannya ke acara kunker tersebut,” terangnya.

“Hal ini dapat pula di katakan pembiaraan, membiarkan suatu persoalan yang mencoreng nama baik Pemda,” jelasnya.

Untuk diketahui, salah satu oknum pejabat kepala desa di Luwu Timur menjadi perbincangan, oknum tersebut diduga membawa seorang perempuan ke acara kunjungan kerja di Malang, Jawa Timur.

Perempuan yang berstatus pelajar ini masih dibawah umur, sebut saja namanya Bunga.

Dalam perjalanannya, kasus ini terungkap. Pasalnya, perempuan tersebut bukan pejabat pemerintah, bukan pasangan atau istri yang sah dan juga bukan anak kandung dari salah satu kades yang dimaksud. Jadi tidak ada alasan mendasar untuk diikutkan dalam kegiatan kunjungan kerja itu.
(FSL)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Tidak boleh mencuri yah